Posts

BULAN yang HENGKANG DARI MALAM­ Serba hijau dan biru kehitaman warnanya. Jalan nya masih asli, berbinar cahaya coklat, dan mengkilap apabila turun hujan. Lebur hancur bongkah keras nya pabila panas menghampiri sembari datang. Desa Lekung yang bersebrangan dengan rimba, berbaur dengan hutan dan berteman dengan alam. Hasi bumi sangat melimpah ruah, kejernih dan lembah nya air yang membubuh disepanjang sungai.   Bukan sepi disana, namun keadaan   disana selau ramai dan riuh. Ternyata   karena gadis pelita desa yang dicinta, tidak banyak yang mau menikah. Bukan agama alasan nya, tapi memang peria yang banyak pilihan nya. Jika siang sudah beranjak pergi, muncullah banyak lelaki muda nan gagah. Banyak sekali mereka. Tak karuan darimana datang nya, seakan mereka henda bertarung dan tawuran belaka. Tapi penampilan mereka menghalau pikiran itu, memakai sarung khas desa dan ikat kepala yang membuatnya makin terlihat berwibawa, ini hanya demi gadis kembang desa yang tercinta. Maenah salah
Image
2 PESANTREN  Sebut  saja  As-Sunnah. Pesntren ini terletak disuatu tempat yang boleh dikatakan luas. Belakang pondok ada padang rumput yang luas disertai banyak buah-buahan yang menduduki tempat itu. Bukan hanya itu tapi jauh diseberang padang rumput itu terdapat sebuah sungai. Agak kecil memang air nya,  jernih sekali pandangan nya. Terkadang para santri ada yang rela berjalan jauh demi sungai ini. Daerah disana dikenal kering, tapi alhamdulillah sungui itu masih bisa mengalir air untuk para santri dan masyarakat yang hendak berbuat sesuatu. Misal nya saja ketika waktu tiba, banyak orang yang pergi kesana, menjenguk sungai yang jernih itu. Ramai riuh suasana disana. Tua sampai  yang bayi ada disana. Hingga orang sangat ingin menamai sungai dengan nama ”KETEMUK” bahkan orang ramai menucapkan itu. Dalam pesantrin ini ada kawasan pwremppuan dan kawasan alaki laki. Sekitar seratus meter jarak keduanya. Dan ustaz nyapun husus , seperti perantren yang berbeda, padahal itu adalah sa